For better for worse

Inget gak film-film romantis yang ngeliatin pasangan yang caring for each other sampai tua, setia sampai mati and live happily ever after ? Inget ? Okay. Postingan yang ini gak akan ngebahas live happily ever after because it rarely happens (doesn’t it? ) BUT you know what do exist ? For better or worse till death do us part.

My mom has been sick since 10 years ago. I still remember that day as one of the worst days of my life. Kira-kira jam 8 malam mama sama papa lagi ngobrol-ngobrol biasa ketika tiba-tiba mama teriak-teriak dan bilang pinggangnya sakit banget sampai gak bisa jalan. Untung adiknya mama ada yang dokter dan bisa langsung datang ke rumah. Diagnosa pertamanya adalah kekurangan kalsium. Mama dikasih obat dan istirahat. That night I had flu jadi harus minum obat yang bener-bener bikin ngantuk . So I closed my eyes dan berharap everything will be fine. Besoknya, ternyata tidak ada perubahan dan mama harus digotong ke rumah sakit. Dan ditengah-tengah teriak kesakitannya tau ga apa yang mama bilang ke adiknya yang ada di sebelahnya ? Mama bilang ” Tolong jaga anak-anak saya”

Since that day dimulailah petualangan-petualangan baru semacam rollercoaster untuk papa, saya dan adik saya yang saat itu masih kelas 6 SD. Mama didiagnosa pecah pembuluh darah di tulang belakang or something like that. Dari yang biasanya aktif banget arisan,nganter jemput anak-anaknya kemana-mana sekarang harus terus-terusan di tempat tidur gak bisa gerak. We spent 40 days in the hospital. Ada 5 dokter yang nanganin mama yang mengambil keputusan kalaupun dioperasi kemungkinan suksesnya kecil.

Pada akhirnya kita semua jadi terbiasa, mungkin ini sudah jalannya, walaupun mimpi saya adalah bisa belanja bulanan lagi sama mama, Saya menganggap impian itu sudah harus dikubur dan belajar ikhlas…and time flies.10 tahun kemudian, Mama udah bisa jalan dikit-dikit tapi harus pakai tongkat,walker dan kursi roda. Kakinya sudah mengecil mungkin karena sudah kelamaan. Dokter ? Check. Second opinion ? check. Pengobatan alternatif ? Check Check Check. Tapi mungkin sudah jalannya Tuhan kalau pengobatan-pengobatan itu belum terlalu berhasil. But you know when life gives you a lemon, God will also give you a nice cup of relaxing tea. We’ve been good. We have the best dad in a whole world. Despite the ups and downs,we’ve been good.

Sampai ada salah satu sahabat Papa yang bilang ada pengobatan alternatif yang manjur banget di daerah Bekasi (Hint : Sakura Regency, Jati Asih) namanya pengobatan Haji Zen. Katanya orang-orang yang tadinya gak bisa jalan bertahun-tahun jadi sembuh setelah sebulan atau dua bulan pengobatan. So okaay we gave it a try. Pengobatannya dimulai jam 10 atau jam 11 Malam sampai subuh. Cara ngobatinnya cuma dipijet-pijet saja ga lebih dari 5 menit bahkan ada yang semenit beres. Mungkin karena pengobatannya cepat dan tidak pasang tarif jadi pasiennya penuh sekali tiap malam. Bisa sampai 200 lebih. Pak Haji Zen optimis Mama bisa sembuh lagi tapi harus tiap hari berobat. And yes, my mom bolak balik Bandung-Bekasi tiap malam.Berangkat jam 7 pulang jam 2 pagi. Untungnya yang pake kursi roda diutamakan jadi mama gak usah nunggu sampai subuh buat diobati.

Dan di tempat yang sangat crowded itu, banyak banget suami-suami yang nganterin istrinya atau sebaliknya. Gak cuma pasangan tua aja tapi pasangan-pasangan yang masih muda juga banyak. Ada anak yang nganterin ibunya,neneknya atau sebaliknya ada seorang Ibu dari Jawa yang dengan sabar menunggui anaknya tiap malam.

“Suami saya sudah sakit 7 tahun” tutur seorang ibu paruh baya yang tiap malam menemani suaminya berobat

“Saya dari Sidoarjo dateng kesini buat nemenin anak saya” kata Ibu-Ibu muda berumur 26 tahun beranak 3 yang anaknya sakit panas waktu bayi sehingga tidak bisa jalan

“Istri saya sakitnya dari Maret” bilang suami muda dan tampan yang mengantar ibu dari 3 anaknya tiap hari tanpa kecuali.

Bayangkan gimana chaosnya  jam 11 malam 100 pasien ditemani 1 atau 2 orang yang nungguin di tempat yang kecil dan tidak ada tempat duduk. Tapi para suami, istri,ibu, anak, nenek-nenek,kakek-kakek yang menemani para kerabatnya itu sama sekali tidak mengeluh. Berbagai pasien dengan berbagai penyakit ringan maupun sudah kronis berkumpul disitu tiap malam dan berbagi cerita.

Banyak kakek nenek disitu tapi tidak seperti novel atau film dimana cinta mereka dibuktikan dengan bersama sampai tua. Cinta mereka dibuktikan ketika pasangannya sakit dan harus berobat tengah malam dan mereka masih setia menemani walaupun tidak duduk berjam-jam.

Dan ketika saya melihat ayah saya yang habis operasi kaki masih semangat mendorong mama yang duduk di kursi roda ke mobil kami yang diparkir agak jauh, I learned about for better for worse till death do us part dan hey, mungkin mimpi saya belanja bulanan bareng mama bisa kesampaian *winks to above*

Suasana di tempat pengobatan

13 comments

  1. I’ve always loved your writtings. Sederhana, nyata, sincere.

    I hope your Mom gets well soon, and helps you decide which minyak telon is better for the babieshh ;p

    PS. your Dad is awesome. (but you already know that)

  2. Mya pelukkkk.. i know life’s been hard and pretty chaotic these days.. please have faith mya that everythings gonna be allright.. 🙂 stay positive and have faith 🙂

  3. Myaaa!! Selalu SELALU senang baca posts kamu. =)
    Feel the warmth.

    Get well soon Tante and live long LONG life with Oom because this world needs more cutie kakek-nenek couples!!! =)

    1. Hello, the address is Ruko Sakura Regency, Jati Asih Bekasi. Kalau gak salah sekitar 200 meter dari pintu masuk tempatnya ada di pinggir jalan, sebelah kiri jalan kalau dari pintu masuk. Kalau nanya orang disana pasti pada tau. Banyak banget orang yang ngantri dan mobil yang parkir =)
      Good luck

    1. Halo, salam kenal. Sayangnya pengobatannya ga dilanjutin lagi soalnya mama kecapekan bolak balik Bandung-Jakarta tiap malam. Alhamdulillah waktu ditangani Haji Zein sudah banyak perubahan di kakinya. Tetapi memang gak bisa sekali sembuh, harus rutin dan ekstra sabar setiap malam =)

    1. halo mba salam kenal juga. Kebetulan nomor telponnya gak ada mba karena di sana sistemnya langsung datang dan cepet-cepetan dapat tempat duduk strategis =)

  4. mba mya, maaf bagaimana kondisi mamah nya saat ini ? Saya rencana mau ke pak haji zen, bawa ibu saya yg sakit parkinson-syaraf. Kira kira pernah ada denger cerita, apakah di sana pak haji bisa menangani Parkinson? Maaf ya , soalnya kami di Bogor, lumayan jauh … Tks mbak, sehat selalu

    1. dear sherina, untuk Parkinson syaraf Pak Haji Zein Insha Allah bisa menanganinya tapi memang harus sangat sabar apalagi yang rumahnya jauh. Kebetulan saya sudah lama sekali tidak kesana karena jarak yang jauh. Semoga cepat sembuh untuk Ibu anda. Siapin fisik kalau mau bolak balik ke bekasinya. tapi in sha Allah sembuh

Leave a reply to fenny danesh Cancel reply